Apa Itu Kartu Nusuk Haji

Kartu Nusuk adalah sebuah identitas digital wajib yang diperkenalkan oleh Pemerintah Arab Saudi untuk seluruh jemaah haji resmi. Kartu ini menjadi sangat krusial dan bisa dibilang "nyawa kedua" bagi jemaah selama berada di Tanah Suci.
Fungsi Utama Kartu Nusuk
Kartu Nusuk memiliki beberapa fungsi vital, antara lain:
- Verifikasi Jemaah Resmi: Ini adalah fungsi utamanya. Kartu Nusuk digunakan oleh pihak keamanan dan panitia haji untuk memverifikasi bahwa seseorang adalah jemaah haji yang terdaftar secara sah dan memiliki visa haji resmi. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya jemaah haji ilegal.
- Akses Layanan dan Area Suci: Jemaah wajib memiliki Kartu Nusuk untuk bisa mengakses berbagai layanan dan area penting selama haji, terutama saat puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Tanpa kartu ini, akses akan ditolak. Kartu ini juga menjadi syarat masuk ke Masjidil Haram.
- Data Logistik dan Pelayanan: Kartu Nusuk memuat data penting jemaah seperti nama, nomor paspor, negara asal, nomor visa, lokasi akomodasi, dan QR Code untuk verifikasi. Data ini digunakan untuk mengatur pergerakan jemaah secara sistematis, mendistribusikan layanan (makanan, transportasi), dan membantu identifikasi jika terjadi masalah atau jemaah tersesat.
- Mempermudah Pelayanan: Dengan sistem digital ini, proses validasi dan pengaturan layanan menjadi lebih cepat dan efisien, sehingga diharapkan pelaksanaan ibadah lebih tertib dan aman.
Bentuk dan Informasi pada Kartu Nusuk
Secara fisik, Kartu Nusuk umumnya didominasi warna putih dan cokelat. Pada bagian depannya terdapat foto dan data profil setiap jemaah, seperti:
- Nama lengkap
- Nomor paspor
- Negara asal
- Nomor visa atau registrasi haji
- Jadwal manasik atau pelayanan
- Lokasi akomodasi
- QR Code untuk keperluan verifikasi.
Kartu ini juga bisa diakses melalui aplikasi Nusuk yang dikembangkan oleh pemerintah Arab Saudi.
Pentingnya Kartu Nusuk
Sejak tahun 2024, Kartu Nusuk telah menjadi syarat mutlak bagi jemaah haji. Tanpa kartu ini, jemaah akan ditolak masuk Mekkah dan Madinah, dan yang paling penting, tidak bisa mengakses area Armuzna saat puncak haji. Proses penggantian kartu yang hilang pun cukup panjang dan rumit. Untuk itu kartu nusuk harus dijaga jangan hilang karena akan menghambat pelaksanaan Ibadah Haji.
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin